Dibenci gara-gara ikut usaha
Ini adalah kejadian yang dialami istri saya SM, dia adalah
ibu dari 2 orang anak laki-laki, yang satu berumur 6 tahun, yang lain berumur
21 bulan.
Kejadian ini berawal ketika Musim Unjungan mulai, istri saya
disuruh bantuin dagangan saudara saya, karena biasanya pada musim unjungan
seperti ini pelanggan semakin banyak, makanya butuh tenaga tambahan. Sebenarnya
saudara saya meminta tenaga istri saya sudah lama, jauh sebelum musim unjungan
tiba.
Tidak tahu kenapa ketika musim Unjungan itu tiba, istri saya
mulai membantu dagangan saudara saya, sikap tidak enak mulai ditunjukkan oleh
kedua orang yang sudah saya anggap orang tua sendiri, karena memang saya sudah
tidak punya orang tua, yaitu Ah dan Ap. Tapi saya meyakinkan istri saya supaya
tidak menggubris sikap mereka. Beberapa hari kemudian malah ipar saya J
ikut-ikutan membenci istri saya lantaran usaha istri saya, kalau yang satu ini
emang saya tidak kaget, karena emang wataknya seperti itu.
Saya fikir apa salah salah istri saya?
Apa karena USAHA, KERJA, toh anak-anak perempuan
mereka juga pada usaha di SAUDI ARABIYAH, yang rela meninggalkan anak
demi mencari RUPIAH dan tidak setiap saat bisa menengok anak-anaknya,
tapi nyatanya mereka enjoy aja, apa mereka membenci anak-anaknya karena usaha?
Istri saya ikut Usaha tidak jauh-jauh hanya berjarak +100 Meter dari
rumah, kenapa istri saya dibenci?.
Atau mereka membenci karena istri saya harus meninggalkan
anak-anaknya, argument saya, anak-anak tidak terlantar, mereka ada yang ngurus yaitu saya, saya yang menjaga anak-anak selama istri saya usaha, sementara anak-anak mereka juga ke SAUDI ARABIYAH
juga meninggalkan anak, tapi mereka tidak dibenci.
Terus apa alasannya, Istri saya usaha bukan minta, tapi
diminta tenaganya oleh pemilik usaha, terus hasil usahanya juga buat nyenengin
anak, barang kali anak pengen naik kemidi, pengen main istana balon, pengen
jajan jajanan yang tidak ada kalau tidak musim unjungan dan lain-lain. Hanya
Tuhan dan mereka yang tahu.
Kalau saya berfikir negative, saya juga punya jawaban kenapa
mereka membenci istri saya.
1. Ah. Kenapa dia benci
istri saya usaha, karena dia juga ingin agar orang yang dia suka ikut usaha
disitu, jadi kenapa harus istri saya, sudah saja kamu berhenti, nanti temen dia
aja yang masuk menggantikan istri saya. Masalahnya kenapa dia tidak ngomong ke
yang punya usaha, kenapa harus istri saya yang jadi korban.
2.
Ap. Saya tidak tahu
kenapa dia membenci istri saya, saya fikir selama ini saya dan istri saya
selalu berbuat baik sama dia, tapi kenapa sekarang jadi begitu benci, apa emang
sikap dia ketika dihadapan saya dan istri itu adalah sikap yang palsu.
3.
Kalau masalah J, saya tidak
aneh, karena emang begitu wataknya, sekarang benci besok baikan, besoknya lagi
benci lagi, begitu seterusnya. Nah dalam masalah ini kenapa dia juga ikut
membenci, jawabannya karena dia juga sebenarnya pengen ikut usaha ditempat itu,
tapi tidak diterima oleh yang punya, akhirnya yang jadi korban istri saya.
Adapun tentang omongan orang
terserah orang mau ngomong apa, saya tidak perduli, bodo amat, peduli setan. Emang
saya minta makan sama kalian, emang saya minta jajan sama kalian, emang kalau
anak saya pengen naik kemidi, kalian mau ngasih buat beli Tiket Tanda Masuk. CAMKAN
ITU.